Langsung ke konten utama

Sunday Fresh Of Pekalongan: Eksotisnya Batu Alami di Wisata Watu Bahan

Hari sudah mulai pagi, kehidupan bumi sudah mulai kembali,di kala pagi yang sunyi dan segar, terbenak untuk mulai aktivitas untuk sekadar melepaskan rasa penat bekerja.Kala itu hari Jumat,naluriku untuk bertualang tidak dapat terbendung lagi.
Saya putuskan untuk mengajak teman sejawat ku untuk bertualang di sekitar kawasan kecamatan kami,dan tidak usah jauh-jauh karena kawasan kami  ini masih banyak hutan produktif dan tempat wisata yang cukup alamiah.

Wisata Watu Bahan, menjadi sasaran empuk kami,yang berlokasi di Desa Lemah Abang kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan,Jawa Tengah. Sebelum nya belum pernah sama sekali kita mengunjungi tempat tersebut, padahal masih satu kecamatan Dengan desa kami, karena memang wisata nya belum lama dikelola, akses jalan pun juga masih terlihat baru.
Kami berangkat pagi-pagi, sekitar jam 8, dengan hawa pagi yang masih sejuk kami berangkat menggunakan motor roda dua.
Sepanjang perjalanan kita disuguhi Dengan pemandangan yang menakjubkan, karena memang spot wisata di daerah pegunungan sekitar lebih dari 400 meter diatas permukaan laut.Hawa sejukpun tak segan menusuk kulit kami,dengan medan berbukit ala pegunungan, kami diper mainkan dengan jalan naik dan turunan curam serta tikungan yang menurun.
Suara indah tonggerat, semacam serangga khas dataran tinggi yang bernyanyi menandakan bahwa kami sudah memasuki daerah pegunungan yang tinggi,tak lupa pohon pinus berjajar rapi memberikan nuansa ekosistem khas pegunungan.Kamipun berhenti sejenak diantara rindang nya pohon Pinus yang sejuk, bunga pohon Pinus yang berjatuhan di jalan memberikan kesan seperti di negeri 4 musim, Dengan warna kecoklatan nya berserakan di jalan-jalan pegunungan.

Kami pun beranjak menaiki motor kami,beda jalan beda pemandangan.Di samping jalanan terdapat pemandangan kawasan daerah yang lebih rendah.
Dan tak berasa kami sudah sampai di tempat tujuan.sudah tak sabar kami ingin berpetualang dengan menyusuri kawasan wisata, tempat pertama yang kami kunjungi adalah taman tepi sungai,taman yang cukup hijau dengan spot foto anak melenial menarik,kami pun berfoto ria di taman itu, biru nya langit pagi, gemericik sungai segar yang jernih membuat suasana damai dan tenteram,itu adalah alasan kami Untuk datang pagi-pagi,jadi belum banyak pengunjung yang datang kemari.
Setelah puas berada di taman tepi sungai,kami beranjak untuk mulai naik ke kawasan bebatuan,dan inilah spot utama di wisata ini, dengan medan bertanah dan masih pagi,embun rumput membuat tanah agak berair dan kita harus berhati-hati agar tidak terpeleset jatuh.
Terdapat spot pohon unik yang akarnya berbentuk menyerupai mangkok,tidak ada keterangan pohon itu berjenis apa,yang jelas pohonnya unik memiliki akar yang menjual ang dari atas ke bawah menyerupai tembok bangunan,kami ketok-ketok dinding pohon alami tersebut, terdengar seperti bunyi ketukan tembok rumah namun lebih rapuh suaranya.
Kami pun beranjak dari pohon besar tersebut, spot selanjutnya adalah bebatuan alami yang berbentuk seperti balok bersegi enam/hexagon, sekumpulan balok tersebut ada yang tersusun rapi dan ada yang tak beraturan,sebagian ada yang posisinya ekstrim seperti mau jatuh ke bawah,karena kawasan berbukit yang diatasnya tebing batu, tempat ini menjadi terasa menakutkan bila terjadi hujan deras dan tebing batu longsor.Kamipun segera menyusuri jalan setapak yang didampingi oleh tebing batu,tak segan-segan kami juga berfoto ria lagi, meskipun diselimuti rasa was-was.Bebatuan unik di sini banyak diselimuti lumut hijau yang subur,diantara celah bebatuan juga terdapat aliran air tanah yg merembas diantara bebatuan dan mengalir jatuh ke bawah,setelah puas digigit nyamuk hutan dan melihat view bebatuan unik itu, kami menuju kawasan air terjun yg mengalir dari atas tebing batu, dengan aliran air yang tidak begitu besar, membentuk butiran air yang jatuh ke bawah tebing, aliran airnya terasa segar dan dingin, membuat kita ingin membasuh muka dengan aliran air terjun.Tapi sayang nya tidak terdapat kolam yang cukup lebar dan dalam jadi kami tidak bisa bermain dengan kesegaran airnya.

Waktu sudah menunjukkan waktu siang, matahari makin menaik dan terik.Waktunya kami turun ke atas bukit untuk sejenak melepas rasa letih di kedai warung makan, kami pun membeli jajanan gorengan tempe yg familiar, dan ditemani minuman  jeruk dengan bulir utuh.Segar rasanya ditemeni suasana gemericik air sungai dan kicauan burung hutan yang merdu,puaslah kami hari itu berpetualang, karena waktunya berhimpitan dengan sholat Jumat kami segera mengakhiri petualangan hari ini.
Selesai.

Komentar